Selasa, 25 Maret 2014

Fakta BangSong Couple (Bang Yongguk Song Jieun Couple)

BangSong Couple 


Hai! ^___^ aku bawa fakta BangSong couple terbaru nih >___< hehe
mereka itu emang Best Couple Ever kan yaaaa :3
semoga suka! ^^

1.       Yongguk dan Jieun sama-sama suka mendengarkan music dan menulis lirik lagu. Weeew bukankah ini pasangan yang romantic? Kekeke xD
2.       Mereka sama-sama menyukai anak kecil. Owhhh so sweet >.< calon mommy and daddy yang baik nih :D
3.       Mereka terlihat memakai gelang/bracelet yang mirip banget. Bahkan mereka sering memakainya setiap waktu. Menurut spekulasi saya nih ya… itu mungkin memang bener-bener couple bracelet O.o
4.       Setiap di Tanya siapa tipe ideal Yongguk, dia tidak pernah mengatakan namanya. Namun dia selalu berkata tipe idealnya adalah gadis berbudi pekerti kuhur dan berambut weavy. Dia pernah menggambar beberapa sket seorang gadis. Dan ternyata setelah di telusuri sket itu sangat mirip dengan Jieun.
5.       Bagi jieun, dia secara terang-terangan mengatakan tipe idealnya adalah Bang Yongguk. See mereka kompak sekali??? O.o
6.       Yongguk adalah gadis pendiam dan pemalu. Dia sangat sopan dan santun kepada siapa pun. Dia juga penyayang anak kecil dan keibuan. Coba tengok fakta nomor 4. Dan ini lagi-lagi adalah tipe ideal Yongguk juga.
7.       Yongguk berkata, dia ingin pergi ke Greece bersama kekasihnya ke sebuah pulau bernama Santorini. Dan jieun berkata, tempat yang sangat ingin dia kunjungi adalah Greece. Dia berharap bisa mengunjunginya sekali waktu. *ini jelas banget mereka puna keinginan yang sama dan kemungkinan mereka benar-benar ngedate… >.< senang-senang-senang :D*
8.       Pada waktu Idol Champion, ketika Yongguk sedang bertanding Archery, SECRET & B.A.P lainnya menyaksikan dan memberi semangat. Tapi sayangnya tembakan Yongguk tidak tepat sasaran. Ketika member yang lain bertepuk tangan Jieun malah bersorak senang, mimiknya menunjukkan. “kau lah yang terbaik chagi” kekeke xD *silahkan di lihat sendiri.
9.       Selama Idol Champion, Yongguk dan Jieun terlihat duduk bersandingan dan sesekali bercanda. Bahkan ketika Yonggguk merebahkan tubuhnya di samping jieun, dia tetap saja menatap Jieun yang tengah bercengkerama dengan Chan. *hayoooo*
10.   Panggilan sayang Yongguk terhadap Jieun adalah “Jieunnie.”
11.   Waktu B.A.P menjadi guest di Sukira, Yongguk sering menyebut nama  Jieun. Aigoo xD
12.   Beberapa waktu lalu, Jieun dan Yongguk terlihat saling membalas mention di twitter, namun kemudian mereka menghapusnya. Aku belon sempat ambil screenshot nya >.< gak sempet translate juga. -_-
13.   Dan lagi, waktu lagu YooHoo rilis, Jieun mengupdate dengan sebuah ancaman manis di twitternya dan Yongguk membalas “baiklah” jangan-jangan yang di maksud Jieun adalah Yongguk???

14. Yongguk & Jieun couple Shirt & Shoes
 mereka sering pake baju yang sama :D dan mereka juga pernah pake sepatu kembaran. dan yang lebih mengejutkan lagi... Foto Jieun di gambar di bawah ini foto baru pas SECRET habis dari taiwan. dan Jieun memakai baju dan sepatu yang sama kayak yang pernah dipake Yongguk >__< waaah... kode ya kaaak...

(Jieun ketutupan Hyosung, tapi sepatu nya keliatan^^)


(waah baju couple lagi :3 )


15. Bracelet Couple.
 iya! gelang couple~! gelang ini dipake Yongguk pas era One Shot dan Jieun juga sering pake gelang itu. 
(sama-sama dipake buat airport fashion ^___^ )

16. Idol Star Champion couple! 
iya~ Yongguk & Jieun juga sering bangeeet ketangkep kamera waktu lagi idol star champion. mereka nempel terus berduaan. hehe






17. Lagu B.A.P - Secret Love
kenapa sama lagu Secret Love? "Lagu Secret Love adalah lagu tentang hubungan antar dua selebritis" -Hanako Magazine.
terus kenapa? yang bikin lagu itu adalah BANG YONGGUK. dan lagu itu ft. dengan SONG JIEUN.
jangan-jangan Yongguk sengaja milih Jieun biar jadi kode >____< wahaha~

(cr : as tagged)

18. Instagram pertama Yongguk, realb2ng
kenapa, kenapa???
Yongguk nge-post foto Jieun! ya... sebenernya dia salah upload... tapi itu cukup membuktikan kalau Yongguk punya foto Jieun di Handphone nya ^^
dan setelah banyak fans yang ngebash Jieun, yongguk ngehapus fotonya lalu menghapus akun istagram nya... yang sekarang menjadi @Bangstergram



19. Mention Twitter
Mereka pernah saling mention-mentionan tapi langsung dihapus u,u huwaaaaa kenapa dihapus?? jatuhnya malah ke kode looh xD
Weird languange
mereka juga pernah mentionan pake bahasa aneh -_- gak tau deh itu bahasa planet mato apa bahasa cinta mereka //eeaaa


YAAAA~ segitu dulu ya, fakta Yongguk-Jieun Couple nya ^_^
tetap menjadi shipper mereka dan dukung mereka untunk berdiri di pelaminan(?) 
semoga suka fakta-fakta diatas, and DON'T BE A SILENT READER ^___^



HAVE A GOOD DAY!






Senin, 03 Maret 2014

Fanfiction : Because Of Rain

BECAUSE OF RAIN

Cast :   -Park min young 
           -Jo Kwangmin (Boyfriend)
           -Jung Se Ji
           -Jo Youngmin (Boyfriend)
           -No Minwoo Boyfriend

Genre :  -Romance
              -Sad ending

Author : Lithaeun ( Taeyoungmin.blogspot.com )

ATTENTION!!  : FANFICTION INI MILIK SAYA DAN HASIL JERIH PAYAH(?) SAYA SENDIRI JADI JANGAN COPAS TAPI KALO ADA YANG BACA/? 
 MAAF JIKA ADA KESAMAAN CERITA ATAU TOKOH ATAU TEMPAT KEJADIAN, SAYA MOHON MAAF SEKIAN DARI SAYA.




{Prolog}

Kalau saat itu tidak hujan...
Apakah aku akan bertemu denganmu?
Kalau saat itu tidak hujan...
Apakah kau akan ada disampingku saat ini?

Apakah ini semua salahnya Hujan?
Hujan itu baik atau buruk?

Hujan...apakah hujan menjadi takdir pertemuan diantara kita?
Tapi, hujan juga bisa menjadi jurang pemisah antara kita... kau tahu?



-Author POV-


Yeoboseyo?  Se Ji....mau kah kau ke stasiun dan membawakan payung untukku? Ah...kau masih bekerja..oke baiklah...ya ya..maaf mengganggumu...selamat bekerja”

Terlihat seorang yeoja menutup handphone nya sambil mendesah di ujung sana.

Yeoja itu terlihat kebingungan karena tidak membawa payung, sedangkan di luar sana hujan...

Ya...yeoja itu..Park Min young, ia lupa membawa payung karena terburu-buru saat akan berangkat bekerja tadi pagi.

“aku benci hujan...orang-orang jadi sulit beraktivitas ketika hujan...sebaiknya hujan ditiadakan!” omel  yeoja itu sendirian.

“tapi kalau hujan ditiadakan, makhluk hidup bisa saja mati kekeringan, ah...dan aku pernah baca suatu cerita tentang hujan yang mendatangkan cinta”

Tiba-tiba seorang namja yang mengenakan jas coklat, topi coklat dan kacamata hitam itu memotong omelan Min Young

“siapa kau?” tanya Min Young kepada namja itu

“tadi aku melihat kau sedang marah-marah sendirian, ku kira itu pasti karna kau tidak membawa payung, ternyata benar dugaanku... dan kau malah menyalahkan hujan...dasar perempuan” kata namja itu sambil mendekati Min Young

“apa maumu?” tanya Min Young sinis

“hey,,,tenang...aku bukan orang jahat, aku bermaksud baik ingin meminjamkan payungku kepadamu...kebetulan aku bawa mobil dan tidak membutuhkan payung...ini” kata namja itu sambil menyodorkan sebuah payung berwarna biru langit itu.

“ah...tidak perlu, aku bisa menunggu hujan reda”

“hari sudah gelap...tak baik seorang yeoja pulang malam-malam” kata namja itu lagi

“hmm..baiklah.. tapi kapan aku bisa mengembalikannya?”

“kapan saja, Tto manayo” kata namja itu lalu pergi

Namja itu terlihat tidak mencurigakan & baik di mata Min Young, makanya ia dengan mudah menerima payung yang ditawarkan oleh namja itu.

“ah” Min Young menemukan sebuah kertas yg diikat dipayung itu

‘Jo Kwangmin’? apakah ini nama namja itu?
Batin Min Young sambil membuka payung itu,meninggalkan stasiun dan pulang ke apartemen nya


*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Saat tiba di apartemennya, Min Young disambut oleh permintaan maaf Se Ji yg tidak bisa menjemputnya di stasiun karna ia juga baru pulang bekerja.

“Min Young...mianhae, aku tidak bisa menjemputmu...aku baru pulang bekerja...toko ku ramai sekali tadi...maaf kan aku ya..”

“Ne...Gwaenchanaeyo, aku tidak marah kok”

Se Ji, adalah teman Min Young sejak masih balita, kini mereka tinggal bersama di apartemen, mereka selalu bersama dari TK,SD,SMP,SMA, tetapi saat bekerja, mereka mengambil pekerjaan yang berbeda, Min Young yang bekerja sebagai asisten Designer ternama di korea selatan dan Se Ji yang memilih membuka sebuah toko roti. Dan namanya sudah terkenal di hampir seluruh Seoul bahkan korea selatan.

“ah...kau benar-benar sahabat yang baik, Park Min Young...hey, kau kan tidak membawa payung... tadi kau pulang menggunakan apa?” tanya Se Ji

“tadi, ada orang yang meminjamkan payung kepadaku”

“apakah dia seorang Namja?”

“Ne...tapi tenang saja...dia kelihatannya baik” jawab Min Young, tak ingin sahabatnya itu khawatir

“tapi kau tetap harus hati-hati Min Young, semua namja terlihat baik di dunia ini, hanya saja, mereka belum menunjukkan taring dan cakarnya! Kau harus tetap hati-hati...ingatlah selalu perkataanku”

“kau benar-benar seperti eomma ku, haha... sudahlah, hari ini kita makan apa?”


*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Paginya,  hujan & angin berhembus  dengan deras sekali, bahkan Se Ji yang harusnya berangkat sejak tadi masih di apartemen sampai sekarang, menunggu hujan agak sedikit reda.

“Yak! Kenapa harus turun hujan di saat-saat seperti ini?! Apa lapisan Troposfer tidak tahu kalau hari ini aku ada meeting penting? Biar aku beritahu kau nanti!!.” Omel Se Ji sambil mengetuk jendela menunjuk ke arah langit

“sudahlah, anggota meeting penting mu itu pasti juga sedang mengalami masalah dengan hujan, kalau kau telat, itu bukan karena kesalahanmu kan? Aku yakin mereka juga pasti akan datang terlambat. Sudah ya... Mister Kim sudah meledak menyuruhku agar segera datang ke studio, Bye” kata Min Young yang lalu menghilang di balik pintu

“Yak! Kau nekat keluar?! Hujan angin diluar sana sangat deras! YAK, PARK MIN YOUNG!!”

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

-Author POV end-

-Park Min Young POV-

Kenapa Mister Kim tega menyuruh anak muda sepertiku datang ke studio di pagi hari di saat hujan angin turun sangat deras, ah...kenapa juga aku mau?! Bodohnya aku...

Aku pergi ke stasiun bawah tanah dengan jalan kaki karena jaraknya tidak terlalu jauh dari apartemenku.
Dan aku menggunakan payung milikku dan membawa payung yang dipinjamkan namja yang kemarin ku temui di Stasiun.

“AAAAHHH!!!! Bajuku basah semua! Aku bisa dimarahi oleh Mister Kim kalau begini caranya!” gerutuku sambil mencari tempat berteduh sementara.


Lalu aku menemukan sebuah tempat berteduh dibawah toko kosong yang di depannya dipenuhi banyak orang yang juga sedang berteduh.

Saat aku sedang berdiam diri sambil membaca sebuah Novel, tiba-tiba seseorang menabrakku dan membuat tas dan novel yang sedang aku baca terjatuh

“ah..Mianhae, jeongmal mianhae” kata orang yang ternyata seorang namja itu sambil mengambilkan tas dan novel ku yang tadi terjatuh

“Gwaenchanaeyo...Kangsahamnida”

Aku sepertinya tidak asing dengan wajah Namja ini
Aku seperti pernah bertemu namja ini...dimana ya?

“hmm...maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanyaku sambil mengambil tas dan novelku dari tangan namja itu

“jinjja? Kurasa tidak...” kata namja itu sambil mengeluarkan kacamata hitam dari kantung jasnya


Ah...ya, aku baru mengingat wajahnya ketika ia mengenakan kacamata hitam itu...


“ya...kau namja yang meminjamkan aku payung di stasiun kemarin kan? Masa kau tidak ingat? Ini
Payungmu aku kembalikan, jeongmal Kangsahamnida ne...” kataku sambil mengeluarkan payung yang kemarin dipinjamkan oleh namja ini

“ah...ini payungnya kwangmin, kelihatannya kau salah orang, mungkin yang kemarin kau temui adalah adikku Jo Kwangmin, aku Saudara Kembarnya, Jo Youngmin” kata Namja yang ternyata bernama Jo Youngmin itu sambil menjulurkan tangannya

“Oh...ne...maafkan aku karena telah salah mengenal orang, maaf ya, Namaku Park Min Young, kemarin adikmu meminjamkan payung kepadaku di stasiun bawah tanah” balasku sambil menjabat tangannya

“Baik, akan aku sampaikan payung ini kepada Kwangmin, dan....ah sial, aku lupa membawa kartu namaku,hmm...ini saja ya, kartu nama Adikku” kata Namja itu sambil mengeluarkan sebuah kartu nama dari saku celananya.

“ooh...ne, maaf merepotkan”

“aniyo...kau mau ke stasiun bawah tanah? Kebetulan aku ingin ke sekitar sana, mau aku antar?”

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

-Park Min Young POV end-

   -Author POV-

Setibanya di studio, Min Young langsung kena omelan Mister Kim, yah...kepalanya yang botak mulus itu terlihat hampir meledak hanya karena menunggu kedatangan Min Young.

Setelah waktunya selesai bekerja, hujan malah datang mengguyur Seoul lagi.
Min Young hanya duduk-duduk di sebuah cafe, lalu ia teringat akan kartu nama yang diberikan oleh Jo Youngmin tadi.

ia mengeluarkan kartu nama itu dari tasnya dan membacanya

Jo Kwangmin
096-130-274-225

Sebenarnya, Min Young ingin sekali berterima kasih kepada Jo Kwangmin karena sudah meminjamkan Payungnya saat itu, lalu sesuatu terbesit dikepala Min Young

‘aku kan punya nomernya, apa aku hubungi saja dia, ya?’ batin Min Young.

Saat sedang termenung, tiba-tiba ponsel Min Young bergetar.

TRRRR TRRRR

“Yeoboseyo, Se Ji...ada apa?” tanya Min Young kepada Se Ji dari handphone nya

“Min Young, a..aku butuh bantuanmu...uhuk uhuk”

“yak! Kau Flu? Biar kutebak, pasti tadi pagi kau juga nekat keluar apartemen! Kau kan sudah dewasa, tetap saja tingkahmu seperti anak kecil! Sudah tahu kau ini orang yang mudah sakit. Aku kan sudah pernah bilang, jangan pernah keluar rumah ketika hujan deras. Kalau aku kan tidak mudah sakit sepertimu, Kesehatanmu jauh lebih penting dari meeting-mu itu!”

“iya...iya... maafkan aku eomma ke-2 ku...”

“aku akan pulang sesegera mungkin” kata Min Young yang lalu memutuskan hubungan.

Saat hendak keluar cafe, Min Young baru sadar, payungnya tertinggal di meja Mister Kim,
“ck! Betapa Ppabo-nya aku ini!!! Aku harus segera pulang, kasihan Se Ji...”

Saking khawatirnya Min Young taerhadap Se Ji, akhirnya Min Young memutuskan untuk lari menerobos hujan.
Tapi saat Min Young menyebrang jalan...

CKIIIITTT
“KYYAAAA!!!”

Sebuah mobil yang sedang melaju dan sepertinya tidak melihat warna lampu lalu lintas itu hampir saja menabrak Min Young, lalu sang pengendara pun keluar dari mobil itu dan datang menghampiri Min Young

“ah...maafkan aku, silahkan masuk ke mobilku dulu, kau basah kuyup” kata orang itu, tapi Min Young tidak bisa mendengar apa yang orang itu katakan karena hujan yang sangat deras saat itu, tapi Min Young mengikuti orang itu menuntun Min Young ke mobilnya.

Di dalam mobil, orang yang ternyata seorang Namja itu memberikan banyak tissue ke Min Young agar ia bisa mengeringkan wajahnya yang basah.

“Hey, kau tak apa kan? Maafkan aku karena hampir menabrakmu tadi, hujan begitu deras sehingga aku tak bisa melihat warna dari lampu lalu lintas itu...mianhae!” kata Namja itu.

Tapi Min Young masih diam dan tidak berbicara

“Hey...kau tak apa?” Kata Namja itu lagi sambil mencoba melihat wajah Min Young yang tertutup rambut lurus panjangnya itu.

“YAK! APA KAU GILA?! KAU HAMPIR SAJA MEMBUAT NYAWAKU MELAYANG! BISA MENYETIR TIDAK SIH!? PASANG MATAMU SAAT BERKENDARA! KAU MABUK?! WAJAHMU MASIH MUDA TAPI SUDAH MABUK-MABUKAN! MAU JADI APA NEGARA INI KALAU ANAK MUDANYA SEPERTI INI?!!!” tiba-tiba saja  Min Young menaikkan kepalanya dan marah-marah kepada Namja dihadapannya yang terlihat sangat shock itu.

“A...aku tidak mabuk, aku kan sudah bilang, hujan begitu deras sehingga aku tak dapat melihat warna lampu lalu lintas itu, Mianhae! Aku akan melakukan apapun katamu asal kau memaafkan ku”

“Hey, tunggu...aku sepertinya pernah melihat wajahmu, apa kita pernah bertemu?” Kata Min Young yang sepertinya mengenal wajah Namja yang hampir menabraknya itu

“hmm...bukankah kau Yeoja yang aku pinjamkan payung di stasiun bawah tanah kemarin malam? Iya kan?”

“ah...jadi kau Jo Kwangmin?” tebak Min Young

“darimana kau tahu namaku?” kata Namja yang ternyata bernama Jo Kwangmin itu

“tadi pagi aku bertemu kakakmu, Jo Youngmin, dan menitipkan payung yang kau pinjamkan padaku kemarin, Terima Kasih ya, entah akan jadi apa aku kalau kau tidak meminjamkan payung mu kepadaku kemarin...Terima kasih” kata Min Young sambil menundukkan kepalanya

“Yeoja aneh, semenit yang lalu kau marah-marah seperti orang gila dihadapanku, dan semenit kemudian kau berterima kasih seperti orang kelaparan yang mendapatkan sebutir nasi”

Min Young merasa sangat marah mendengar kata-kata Kwangmin, lalu ia berkata
“Yak! Kau juga aneh! Semenit yang lalu kau meminta maaf seperti seorang budak yang telah memecahkan sebuah guci mahal dan akan melakukan apapun agar dimaafkan, dan semenit kemudian kau bertingkah sangat sombong seperti anak kecil yang menyombongkan mainan barunya kepada teman-temannya!”

“MWO?! Aku yakin sekali seumur hidupmu pasti kau tidak pernah mempunyai Namjachingu! Mulutmu itu seperti nenek-nenek yang kehilangan giginya!”

“Yak! Kau! Asal kau tahu, kau itu seperti kakek-kakek pikun yang lupa dimana ia menaruh gigi palsunya! Kau seperti anak adopsi! yang bersikap baik kepada orang tua yang mengadopsinya dan berubah menjadi anak berandalan yang bisa bertingkah dan berkata seenaknya!”

“Kau tidak konsisten sekali, tadi kau mengatai aku kakek pikun,anak adopsi, lalu berandalan! Kalau begitu, kau adalah nenek cerewet,Yeoja adopsi,dan Yeoja Beran...”

TIIIIIINNN TIIIIINNN TIIIINNN

Di tengah hujan yang sangat deras itu, mereka mendengar suara klakson mobil yang sangat kencang, saat Kwangmin melihat ke kaca spionnya, ia melihat banyak sekali kendaraan di belakang mobilnya.
Ternyata pertengkaran mereka di dalam mobil Kwangmin yang sejak tadi diam di tengah jalan itu, membuat Macet yang sangat panjang.

Sadar telah membuat kemacetan, Kwangmin pun segera menjalankan Mobilnya.

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Sesampainya di Apartemen, Min Young langsung menyerbu masuk ke kamar Se Ji dan melihatnya terbaring lemas di kasur dan langsung memberikan obat dan mengompres dahinya.

Min Young baru ingat, ia belum memberitahu ibu Se Ji kalau Se Ji sedang sakit sekarang.

Lalu ia masuk ke kamarnya untuk mengambil handphonenya, tapi...

“yak! Dimana tasku? Di ruang tengah tidak ada,di kamarku tidak ada, di kamar Se Ji tidak ada, dimana-mana tidak ada!”

Lalu, Min Young mencoba menghubungi handphone nya mnggunakan handphone Se Ji

Tuuut...Tuuut...Tuuut

Yeoboseyo?”
Seseorang yg teredengar seperti seorang Namja mengangkat telp. Yang ditujukan kepada handphone Min Young.

“Siapa kau? Kenapa kau bisa menjawab telponku? Kapan kau mencuri handphone dan tas ku?!” teriak Min Young panik sambil berjalan ke arah ruang tengah apartemennya agar tidak mengganggu tidur Se Ji

“ah...kau nenek cerewet,”

Su...suara ini..  “Kau...kakek Pikun! Jo Kwangmin! Kembalikan Tas dan Handphone ku!”

“Hey! Aku tidak mencurinya, kau yang meninggalkannya di mobilku! ketika aku sampai di depan apartemenmu itu, kau langsung keluar dari mobilku bahkan tanpa berkata ‘selamat tinggal’ sangat tidak sopan”

“aku kan sedang panik karena sahabatku sedang butuh bantuanku! Aku mohon...dimana rumahmu? Biar aku yang kesana dan mengambil tas ku, aku mohon Jo Kwangmin” kata Min Young memelas

“oh...kau orang yang sangat setia kawan ya, karna kau sedang membantu sahabatmu itu, biar aku yang kesana”

“aah...tidak per...”

TIIIIIINNNGGG TIIIIINNNNGGGG
Terdengar bel berbunyi 2 kali di depan pintu apartemen Min Young

“aish...siapa itu?”

Saat Min Young membuka pintu,

“Annyeong”

“Kwang...Kwangmin....darimana kau tahu aku tinggal disini?”

“itulah sebabnya di dunia ini ada yang disebut dengan ‘bertanya’ dasar, nenek cerewet yang bodoh,”

Jukolle?! (mau mati?!)”

“selain cerewet kau juga galak! Hey, ayolah...aku sudah susah payah mengantarkan Tas mu kesini, masa tidak dipersilahkan masuk?”

“ah, aku lupa... silahkan masuk” kata Min Young sambil mempersilahkan Kwangmin masuk

Di dalam, Min Young memberikan teh hangat kepada Kwangmin dan duduk di sampingnya, lalu Min Young mulai membuka sebuah percakapan

“umurmu berapa?” tanya Min Young

“apa itu penting? Kenapa? Kau suka padaku?” jawab Kwangmin sambil menyeruput teh yang diberikan Min Young

”apa?! Kenapa kau bisa berpikir kalau aku suka kepadamu?! Aku hanya bertanya, agar bila kau lebih tua dariku, aku tidak bicara informal kepadamu seperti ini”

”aku tidak yakin kau memiliki kosakata bahasa yang formal, kau kan nenek cerewet yang juga galak”

“Yak! Sudahlah, jangan memancing emosiku! Tinggal menjawab pertanyaanku saja, kenapa repot sekali buatmu?!”

“memang kau sedang menstruasi? Huh” kata Kwangmin

“kalaupun iya, apa itu penting bagimu?!” jawab Min Young dengan marah

“kurasa kau tidak sedang menstruasi”

“terserahmu saja, hey...kau belum menjawab pertanyaanku”

“umurku 23thn, kalau kau?”

“hah,kebetulan sekali...umur kita sama”

“benarkah? Aku tidak yakin, karena kau terlihat seperti nenek-nenek sedangkan aku awet muda seperti berumur 16thn” kata Kwangmin sambil menyeruput tehnya lagi

“berhenti memanggilku nenek-nenek! Kau tinggal dimana? Dimana rumahmu?” tanya Min Young lagi

“disini”

“apa?” tanya Min Young

“aku juga tinggal di apartemen ini bersama Hyung, apa itu masalah buatmu? Memang apartemen ini punya buyut mu? Kenapa kau terlihat shock sekali saat aku bilang kalau aku juga tinggal disini?”

“hah? Di lantai berapa?”

“satu lantai dibawahmu...di lantai 5”

“a...apa?! lalu kenapa tadi kau bilang, kau sudah susah payah membawa tas ku kesini padahal tempatmu hanya....satu lantai dibawahku?!”

“karna kau Bo.Doh, haah~ sudahlah, aku mau tidur...selamat malam” kata Kwangmin lalu keluar dari apartemen Min Young

Dasar, Namja itu! Akan kubunuh dia! Berani sekali dia mengatai aku sepanjang malam ini?!

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

Saat akan tidur, aku mendapatkan pesan masuk di handphone ku,

From : Kwangminnie
Subject : aku lupa bilang!

‘Jal Jayo’ (selamat tidur)

Hah? Kwangminnie? Aku tidak pernah menyimpan nomer orang itu, apalagi dengan nama ‘Kwangminnie’ pasti dia yang menyimpannya saat Tas dan Handphone ku ada padanya.
Haaah...sudahlah...aku lelah bertengkar terus dengannya.

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Paginya, Min young mendapatkan surat dari Se Ji yang ditempelkannya di kulkas dan memberitahu bahwa ia sudah berangkat kerja dan ia berterima kasih karena Min young sudah merawatnya kemarin malam.

Setelah itu Min young segera mandi,sarapan dan segera berangkat kerja.

Saat Min Young sampai di depan apartemennya, ia bertemu dengan Kwangmin

“Hey, nona Park Min Young, Selamat Pagi. butuh tumpangan ke tempat kerja?” sapa Kwangmin

“tidak, Terima Kasih” jawab Min Young

“yakin?”

“tentu sa...”

Belum sempat Min Young melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba saja hujan turun dengan deras dan terpaksa Min Young harus menaiki mobil Kwangmin

“katanya tidak butuh tumpangan?” kata Kwangmin

“hmm...sekarang aku butuh,”

“Eotte...kau bekerja dimana?” tanya Kwangmin

“Kau tahu Kim Dong Hyun?”

“Desainer itu? Tahu...apa hubungannya dengan pekerjaanmu?”

“Aku asisten nya” jawab Min Young

“oh...Studionya dekat dengan kantor agency ku, kebetulan sekali”

“hah? Memang apa pekerjaanmu?”

“kau tidak pernah membaca majalah? Aku ini kan model super terkenal di korea selatan, benar-benar kau ini”

“oh...model”

“kenapa?” tanya Kwangmin

“Ah! jinjja? aku tidak pernah melihatmu di majalah” kata Min Young

“memang majalah apa yang kau baca, hah?”

“majalah memasak, ahahahaha” jawab Min Young sambil tertawa

“ada-ada saja kau,” kata Kwangmin yang juga ikut tertawa sambil mencoba memukul pundak Min Young, tapi meleset dan tangannya jatuh ke tangan Min Young

Lalu mereka sempat bertatap mata beberapa detik, dan keduanya saling salah tingkah

“eung..i..itu..maaf” kata Kwangmin

“Gwaechanaeyo”

“kau pulang bekerja jam berapa? Biar aku jemput” tawar Kwangmin

“ah, tidak perlu...aku selalu saja merepotkanmu, jadi tidak usah” tolak Min Young

“aniyo...kau tidak merepotkanku, aku juga sedang membutuhkan teman, jadi kau pulang jam berapa?”

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Sudah hampir sebulan Min Young mengenal Kwangmin,
Mereka selalu berangkat kerja bersama dan pulang bersama
Bahkan mereka pernah beberapa kali pergi ke suatu tempat bersama
Hal itu tentu membuat mereka makin dekat, bukan?

Malam ini, seperti hari-hari sebelumnya, Kwangmin datang ke kantor Min Young untuk menjemputnya.


“Min Young! Disini!”

“ah...disitu kau rupanya”

 “kau juga baru selesai bekerja?” tanya Min Young

“ya, hey...bagaimana kalau kita makan malam?” ajak Kwangmin

“hmm...bagaimana ya??”

“tenang saja, aku yang traktir”

“kenapa tidak? Kajja”

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

Mereka berdua makan di Sebuah restoran Kimchi yang terkenal di Seoul, malam ini tempat itu cukup ramai, mereka mencari tempat kosong dan duduk.

Setelah memesan, Mereka berdua memulai bercakap-cakap

“Hey, Min Young, apa hobimu?” tanya Kwangmin

“hmm...mungkin...mendengarkan musik? Atau memasak?”

“oooh...kau sudah punya Namjachingu?”

“.....”

“Min Young....hey!”

“saat ini...mungkin tidak” kata Min Young dengan tatapan kosong lurus ke depan

“Siapa namjachingu terakhirmu itu? Siapa namanya? Kau atau dia yang memutuskan hubungan?”

“kau bertanya atau memborong baju obral sih?” tanya Min Young marah

“baiklah...aku hanya ingin mendengar kisah cintamu...ayo, ceritakan” kata Kwangmin dengan penuh semangat

“...kami berpacaran 3tahun yg lalu, dan...aku tidak tahu apakah ini bisa disebut berakhir...aku, bingung”

“dia meninggalkanmu ke suatu tempat yang jauh?” tanya Kwangmin

“Ya...dia pergi...ke tempat yg jauh sekali...saat itu, hujan turun sangat der...”

“Annyeong, maaf menunggu lama, ini makananya...selamat menikmati” tiba-tiba pelayan yang mengantarkan makanan datang dan malah membuat cerita Min Young terpotong

“aish, dasar pelayan itu...tidak bisa melihat suasana ya? Cih” omel Kwangmin

“....”

“Min Young? Jalmeokeseumnida (ayo makan)” kata Kwangmin

“....”

“PARK MIN YOUNG!” teriak Kwangmin tepat ditelinga Min Young

“Ya...ya! ada apa?!”

“kau bengong saja dari tadi, ayo dimakan, nanti dingin!”

”oh...maafkan aku, aku sedang memikirkan sesuatu tadi, maaf ya, baik aku akan memakannya”

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

-Author POV end-

-Kwangmin POV


Saat selesai makan malam, kami pun segera pulang, karena temannya Min Young dan Youngmin Hyung selalu menghubungi kami agar segera pulang.
Di jalan, Min Young jadi lebih banyak diam.


Tadi, saat kami makan malam tadi,
Saat dia menceritakan tentang mantannya, saat dia termenung
Matanya terlihat sedih dan...
Pandangannya kosong

Apa yang sebenarnya terjadi?
Apa yang sedang ia pikirkan?
Kenapa aku jadi kepo(?) begini?
Kenapa aku jadi ingin tahu semua hal tentang Yeoja ini?
Kenapa aku selalu ingin berada di dekat yeoja ini?

Ya tuhan...
Perasaan apa yang kurasakan ini?
Kenapa sekilas saat dia menceritakan tentang mantannya kenapa dadaku terasa sesak?
Kenapa? Kenapa?!

“Ah, sial!”

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

-Kwangmin POV end-

-Author POV-

“Yak! Park Min Young, darimana saja kau?  Kau pergi makan malam bersama seseorang?” Tanya Se Ji kepada Min Young saat ia masuk ke kamarnya

“Minwoo...” kata Min Young dengan suara yg kecil

“aku...bagaimana bisa aku melupakan Minwoo ketika berada di dekat Namja itu?! Aku tidak boleh melupakan Minwoo! Cintaku dan Minwoo belum berakhir, kan? Se Ji...aku tidak boleh mencintai Namja itu! Kenapa ia harus pergi! Kenapa Se Ji, kenapa?!” Tangis Min Young pecah, ia menangis sambil memeluk Se Ji

“Min Young...kau boleh melupakan minwoo! Kau boleh! Bahkan kau harus melupakan dia! Cinta mu sedang diuji oleh tuhan, kau tidak boleh seperti ini, kau boleh mencintai Namja lain, kau boleh! Minwoo tidak akan sedih kalau kau mencintai Namja lain, justru Minwoo akan senang, aku yakin, Minwoo sedang sedih sekarang  melihatmu begini...carilah kebahagiaanmu Min Young, Minwoo akan bahagia kalau kau bahagia, ya?” kata Se Ji yang sedang menenangkan sahabatnya itu, sambil membalas pelukan Min Young

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Paginya, saat Kwangmin sedang menunggu Min Young di depan apartemen, yang keluar bukan Min Young, tetapi malah Se Ji

“kau Jo Kwangmin?” tanya Se Ji

“Ne..kau temannya Min Young kan?”

“ya...namaku Se Ji, ada yang ingin aku bicarakan bersamamu, apa kau punya waktu?”

“tentu...”

Lalu mereka berdua pergi ke sebuah cafe di dekat sana.

“jadi...apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Kwangmin

“tentang Min Young...apa kemarin kau bertanya sesuatu tentang mantan pacarnya?”

“ya...aku ingin mendengarkan kisah percintaanya, itu saja...memangnya kenapa?”

“Min Young tidak akan sanggup menceritakannya kepada mu, biar aku yang cerita” kata Se Ji

“baik...” jawab Kwangmin

“mereka berpacaran 3thn yg lalu, dan bisa dibilang..putus, 1thn yg lalu...”

“ah, pacarnya meninggalkannya bukan?” tebak Kwangmin

“diam dan dengarkan ceritaku!
...mereka berpacaran tgl 29 januari tiga tahun yg lalu, saat hubungan mereka terjalin dua tahun, yaitu satu tahun yang lalu, tepat tanggal 29 januari, saat mereka janjian di suatu tempat untuk merayakan dua tahun hubungan mereka. Hujan turun sangat deras waktu itu, jalanan Licin, cuaca yang dingin membuat kaca berembun, Min Young terus menunggu kedatangan Minwoo. Tetapi Minwoo tidak juga datang, lalu, Min Young mendapat telepon dari nomer tak dikenal, saat diangkat, ternyata kakaknya Minwoo. telepon itu memberitahu, kalau Minwoo sudah tiada, jalanan yang licin saat itu membuat Minwoo menabrak pembatas jalan, dan meninggal.
Sejak saat itu, Min Young jadi sering menyalahkan hujan. Ia pernah bilang ‘aku ingin mati dengan cara yang sama seperti Minwoo.’ begitu katanya.”

“jadi karena itu, lalu... kenapa kau menceritakannya kepadaku?” tanya Kwangmin kepada Se Ji

“besok aku harus pergi ke luar kota selama sebulan. Aku minta kau menjaga Min Young, aku tidak ingin dia kenapa-kenapa, aku tahu kau mencintainya, jaga dia. Kau harus selalu bersamanya. Jangan pernah membuatnya sedih. Kalau berada di dekatmu, ia bisa melupakan Minwoo. Kau bersedia?”

“aku akan melakukannya, dan aku Berjanji”

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

“Haaaah” desah Min Young

Malam ini, Min Young hanya berjalan-jalan sendirian selesai bekerja
Ia rindu akan tiga tahun yang lalu,
Saat sedang berjalan sendirian seperti ini, Minwoo bisa saja datang tiba-tiba seperti malaikat di depannya.

‘Seperti malaikat, ya’

‘ya, kini kau adalah seorang malaikat’

‘dulu kau malaikat tanpa sayap’

‘tapi kini kau malaikat bersayap’ batin Min Young


Saat hendak duduk di sebuah kursi taman, seseorang membekap mulut Min Young dan...

“HEY!!!!”

“Yak! Jo Kwangmin! Kau mengagetkanku!”

“hehe, maaf tuan putri, aku hanya ingin mengajakmu pulang, tadi aku melihatmu sedang berjalan di taman ini, sudah larut malam, apa kau tidak lelah?” tanya Kwangmin

“tidak,” jawab Min Young singkat

“kau sudah makan malam?” Tanya Kwangmin lagi

“Belum, kenapa? Kau mau mengajakku makan malam? Tidak, terima kasih”

“hah, aku kan tidak bilang kalau aku ingin mengajakmu makan malam, aku hanya ingin mengajakmu pulang, aku kan sudah bilang, tadi!”

“oh...kajja”

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

“Min Young...” panggil Kwangmin

“apa?” jawab Min Young

“besok, aku ingin mengajakmu jalan-jalan, kau mau?”

“hm? Kemana? Boleh saja, besok aku libur”

“Lihat saja besok” kata Kwangmin misterius

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

TTTRRRR TTTRRRR

“Yeoboseyo, Kwangmin? Ne, aku sidah siap...ya ya aku akan keluar...baiikkk”

CKLEK

Saat Min Young membuka pintu, Min Young dikejutkan dengan kehadiran Kwangmin yang datang sambil membawa sebuah buket bunga

This is for you, my princess, hehe” kata Kwangmin sambil memberikan bunganya kepada Min Young

“untuk apa ada bunga segala?”

“sudahlah, ayo kita pergi!!”

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

Kwangmin mengajak Min Young ke taman bermain, mereka bermain sepuasnya disana, bahkan mereka sampai lupa makan siang, padahal sebentar lagi matahari akan sepenuhnya terbenam.

“Min Young, bagaimana? Kau senang?” tanya Kwangmin

“aku lebih dari senang, aku sangat senang” jawab Min Young

“haha...kau masih punya tenaga untuk malam hari?”

“hm? Kita akan kemana lagi?”

“nanti kau akan tahu, hey...tinggal satu lagi yang belum kita naiki”

“ah... aku tau, Komidi putar,bukan?”

Lalu, mereka berdua menaiki komidi putar, banyak pasangan kekasih yang menaikinya juga,

“waaah...seluruh kota Seoul terlihat dari atas sini...indah sekali” komentar Min Young

“ya...seindah wajahmu...” kata Kwangmin

“a...apa?” tanya Min Young

“aku bilang, indahnya kota Seoul itu seindah Wajahmu, seindah hatimu, seindah matamu, dan... seindah Cintamu...”

“Kwangmin...jangan bercanda! Itu...itu tidak lucu”

“untuk apa juga aku bercanda di saat-saat suasana seperti ini? Suasana seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, seperti untuk...menyatakan cinta...”

Tiba-tiba saja, Min Young teringat kata-kata Se Ji
‘kau boleh mencintai Namja lain, kau boleh! Minwoo tidak akan sedih kalau kau mencintai Namja lain, justru Minwoo akan senang...carilah kebahagiaanmu Min Young, Minwoo akan bahagia kalau kau bahagia, ya?’

“Kwang...Kwangmin” panggil Min Young kepada Kwangmin

“Ya?” jawab Kwangmin yang tadinya sedang menoleh ke arah jendela dan sekarang menoleh ke arah Min Young

“Bolehkah...bolehkah aku mencintaimu?” kata Min Young yang lalu menunduk

“apa?”

“bolehkah aku mencintaimu?” ulang Min Young sambil masih menunduk

“....”
Kwangmin terdiam

“Kwangmin?” panggil Min Young yang akhirnya berani mengangkat wajahnya

Dan saat Min Young mengangkat wajahnya, Kwangmin memeluknya.
Saat Kwangmin memeluk Min Young, matahari telah tenggelam sempurna,
Dan hujan pun turun perlahan bak kelopak bunga mawar yang berjatuhan dari langit.

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

-Author POV end-

-Min Young POV-


“Kwangmin, terimakasih untuk hari ini” kataku sambil membungkukan badan

“aku juga berterimakasih” balas Kwangmin

“aku senang sekali telah menghabiskan waktu seharian ini bersamamu”

“aku juga...hey, aku ingin meng-ikrarkan sesuatu” kata Kwangmin

“apa itu?” tanyaku

“Park Min Young Adalah milik Jo Kwangmin, Jo Kwangmin berjanji akan selalu menjaga dan akan selalu setia kepada Park Min Young, tidak akan pernah membuat Park Min Young sedih. Dan berjanji akan membahagiakan Park Min Young” kata Kwangmin sambil mengangkat tangan kanan nya

“akan aku ingat janji mu selalu...selamat malam Namjachingu-ku”

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Sebulan sudah aku menjadi Yeojachingu dari Jo Kwangmin, saat Se Ji pulang dari luar kota, aku menceritakan semua yang terjadi selama sebulan ini.

“kau berhasil” kata Se Ji

“berhasil apa?” tanyaku

“yah...kau berhasil melupakan Minwoo”

“hm, kau benar” jawabku yang lalu memeluk Se Ji

“haha...Chukkae”


TIIINNNNGGGG TIIIINNNGGGG


“siapa itu?” tanya Se Ji

“mungkin Kwangmin, biar aku yang buka” kataku lalu pergi ke depan pintu


Saat aku membuka pintu, aku sangat terkejut dengan kehadiran Pikachu raksasa(?) yang menyodorkan  bunga kepadaku

“ini untukmu, Nona Park Min Young” kata Pikachu itu

“terima kasih, kau siapa?” tanyaku sambil mengambil bunga itu

“ini aku...masa kau tidak mengenaliku? Keterlaluan” kata Pikachu itu sambil membuka kepalanya

“Kwangmin...maaf, aku tidak tahu”

“tidak apa....hey, bagaimana kalau besok kita ke taman bunga? Aku ingin sekali kesana...eotte?” kata Kwangmin

“kenapa tidak? Besok pukul dua siang?” kataku

“siap! Aku usahakan agar tidak telat, yasudah...aku harus mengembalikan kostum Pikachu ini, selamat malam, Chagi...Saranghae” kata Kwangmin sambil mencium keningku

“Nado”

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

-Min Young POV end-

-Kwangmin POV-


Kemarin malam, aku menyewa kostum Pikachu dan datang ke Apartemen Min Young, tapi ia malah tidak mengenaliku,
Aku ingin mengajaknya ke Taman Bunga, Min Young sangat suka bunga.
Aku kan berjanji ingin membahagiakannya.

Saat aku sudah siap dan hendak berangkat ke Taman Bunga, Manajerku menelpon ku dan memberitahu bahwa aku harus segera pergi ke tempatnya untuk mencoba beberapa pakaian, karena aku pikir itu tidak akan lama, jadi aku mengirimkan pesan kepada Min Young.

To : Min Young~
Subject : maaf!

Aku dipanggil manajerku untuk mencoba beberapa pakaian untuk pemotretan beberapa hari lagi, tidak akan lama, kau berangkat duluan saja sebelum hujan turun.


Lalu Min Young membalas, dia bilang tidak apa-apa.
Aku pergi menggunakan sepeda motor sportku karena mobilku sedang dipakai oleh Youngmin Hyung.
Akupun segera melaju cepat ke tempat Manajerku, agar tidak membuat Min Young menunggu terlalu lama disana.

_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/

Setelah selesai, aku langsung pergi dari tempat manajerku, tapi Hujan malah turun dengan deras sekali.

“kenapa Hujan malah turun? Hujan benar-benar tidak romantis” gerutuku

Karena tidak ingin Min Young menunggu lama, aku segera pergi secepat mungkin.

Jalanan sangat licin saat itu, aku telah basah kuyup, tapi aku tidak peduli... yang ada di pikiranku kini hanya Min Young, aku tidak ingin dia menungguku terlalu lama.


_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/

-Kwangmin POV end-

- Min Young POV-


Hujan turun sangat deras ketika aku sedang menunggu Kwangmin di pintu masuk Taman Bunga.
Aku berpikir Kwangmin datang lama sekali karena hujan yang turun tiba-tiba, jadi aku tetap menunggu Kwangmin disini.

‘Kwangmin...cepatlah datang, dingin sekali disini’ kataku dalam hati

Karena sudah lama menunggu, akhirnya aku mencoba untuk menelpon Kwangmin, jadi kalau dia masih di tempat Manajernya, aku tinggal pulang, karena hujan ini sepertinya akan lama.

Tuuuut  tuuuut
Tuuuut  tuuuut

“Yeoboseyo? Anda kerabat Jo Kwangmin?”

‘siapa ini yang mengangkat? Kenapa suaranya terdengar panik sekali?’ batinku

“ne...saya Yeojachingunya, apa Kwangmin nya ada?” tanyaku dengan sopan

“oh, Namjachingu anda sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit Seoul, ia menabrak pembatas jalan karena tak mampu mengendalikan sepeda motornya yang melaju kencang di tengah hujan.”

PRAAK

Aku menjatuhkan Handphone yang sedang kupegang karena tidak percaya apa yang orang itu katakan.
Tanpa berpikir panjang, aku segera menuju rumah sakit Seoul yang tidak jauh dari sini dengan taksi.

@Seoul Hospital

Aku segera menuju resepsionis dan bertanya dimana Kwangmin,
Lalu aku segera menuju ruang UGD, dan bertanya pada seorang dokter yang keluar dari ruangan itu.

“dokter, bagaimana Kwangmin?” kataku sambil berurai air mata

Dokter itu membuka maskernya dan berkata
“pukul  16:28 sore, maafkan kami” kata dokter itu lalu pergi

‘Aku tidak percaya dengan apa yang dokter itu katakan!
Kwangmin tidak mungkin tiada!
Dia masih hidup!
Tuhan!’

Tiba-tiba Se Ji dan Youngmin datang,
Saat mereka datang, seseorang yang terbaring di kasur putih dan ditutupi selimut putih keluar dari ruang UGD tempat Kwangmin diperiksa dengan didorong oleh beberapa suster.

Lalu, Youngmin membuka bagian atas selimut itu.

“Kwangmin”
“kwangmin...”
“Kwangmin!”

Tangisku pecah ketika menyadari orang dibalik selimut itu.
Kwangmin,
Dia sudah tiada...

“KAU TIDAK MENEPATI JANJIMU! KAU BILANG KAU AKAN MEMBAHAGIAKANKU?! KAU BILANG KAU AKAN MENJAGAKU?! KAU BILANG KAU AKAN SETIA KEPADAKU! KAU BILANG KAU TIDAK AKAN MEMBUATKU SEDIH! KAU MENGINGKARI JANJIMU! KENAPA KAU SEPERTI INI? KENAPA KAU PERGI?! KENAPA?!”

Aku merasakan semua orang melihat ke arahku karena aku berteriak,
Aku memeluk dan menggoyang-goyangkan Kwangmin, tapi ia tetap tidak bergerak

Lalu Se Ji memelukku dan mencoba menjauhiku dari ‘jenazah’ Kwangmin.
Dia sudah tiada.

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*


Dua bulan berlalu sejak kematian Kwangmin,
Sepulang bekerja, aku selalu pergi ke kuburannya, menaburkan bunga setiap harinya.

“Min Young, kau belum tidur? Cepat tidur! Besok kau kan harus berangkat pagi sekali!” kata Se Ji yang lalu mematikan lampu kamarku dan keluar

“iyaaa” teriakku

Lalu di dalam tidurku,
Aku bermimpi ada di sebuah taman bunga yang luas sekali,
Bermacam-macam bunga ada disana, sangat indah dan wangi...
Lalu seseorang menghampiriku, itu Kwangmin...

“Min Young, maafkan aku karena aku meninggalkanmu” kata Kwangmin

“Kwangmin...itu benar-benar kau?” tanyaku

“ya...ini aku, kalau kau mau...kita bisa terus berkomunikasi seperti ini setiap hari dalam mimpimu, maaf aku baru datang, di surga aku disuruh memilih pekerjaan, dan aku memilih menjadi pengatur jodoh, kau tahu? Minwoo menjadi pencabut nyawa, dan dialah yang mencabut nyawaku saat itu,”

“aku senang bisa bertemu denganmu...” lalu air mata ku menetes

“hey, walau aku sudah tidak ada di dunia, tapi aku tetap bisa menepati janjiku, aku akan membahagiakanmu dengan mencarikan lelaki yang tepat untukmu, aku tidak akan membuatmu sedih lewat namja itu, dan aku akan tetap setia lewat namja itu, tapi aku akan menjagamu dari sini” kata Kwangmin sambil menyentuh dadanya

“kau bertemu dengan Minwoo?” tanyaku

“ya...ia bilang, pencabut nyawa sangatlah sibuk, makanya ia tidak pernah bisa menemuimu, ia minta agar aku menjagamu”

“Kwangmin?”

“hm?”

“Kau janji akan menjagaku?”

“Yes...I’M PROMISE, dan ada sesuatu yang ingin kusampaikan” kata Kwangmin

“apa itu?”

“jangan pernah kau membenci hujan, karena hujan itu adalah Tangisan para penghuni surga, aku dan Minwoo pergi bukan salahnya Hujan...itu namanya Takdir” Kata Kwangmin sambil memelukku erat.


{Epilog}

Kini, seminggu sekali Kwangmin selalu datang di dalam Mimpiku
Dia telah memilihkan jodohku, Lee Jeongmin namanya.
Sifatnya yang mirip dengan Kwangmin membuatku nyaman disampingnya.

Gomawo Kwangmin, Minwoo...
Karena telah menjadi bagian dari hidupku
Aku mencintai Kalian.



-Hujan adalah Tangisan Para Penghuni Surga-
Kim Chonji –Tears In Heaven-